POKOK BAHASAN 1
BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R

PENDAHULUAN

Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh mengenai konsep basis data, pemodelan data dan pembuatan diagram E-R yang menjadi pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari sistem basis data dan Structure Query Language (SQL), dimana konsep ini nantinya digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem basis data, diharapkan mahasiswa dapat :
1.     Memahami sistem basis data dan komponennya.
2.     Membuat desain basis data menggunakan ER_Diagram.
3.     Memahami dan mengimplementasikan fitur-fitur yang ada pada ER_Diagram.

PENYAJIAN (TUTORIAL)

1.       Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
Sistem basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem yang didukung oleh komponen lainnya.
Komponen Sistem Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), basis data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2.       Konsep Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar  data tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 mcacam yaitu:
1.     Model Data Berbasis Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.

Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM) Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafik tertentu.

2.     Model Data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational model.

Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam betuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.

3.     Physical Based Data Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.

3.       Bahasa Basis data
Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1.     DDL (Data Definition Language) digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a.      Membentuk basis data, tabel, indeks.
b.     Mengubah struktur table.
c.      Menghapus basis data, tabel atau indeks.
2.     DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi :
a.      Menambahkan atau menyisipkan data baru ke basis data
b.     Mengelolah data yang tersimpan dalam basis data (query)
c.      Mengubah dan menghapus data dalam basis data.
3.     DCL (Data Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna pada basis data yang meliputi :
a.      Menugaskan hak akses terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b.     Membatalkan hak akses pengguna terhadap basis data

4.        Entity Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan model data yang dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancang atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan antar data di dalamnya.
1.     Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang terjadi diantara dua entitas.
a.      Entitas (Entity)
Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :
·       Entitas Reguler
Entitas ini disebut juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh : Mahasiswa, Matakuliah.
·       Entitas dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas/independen atau entitas lemah (weak entity) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas reguler).
Contoh : Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
·       Entitas super type dan sub type
Entitas super type merupakan entitas yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai entitas bagian yang lebih rendah.
Contoh : Entitas Karyawan.
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih rendah yaitu entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap

b.     Atribut (Attribute)
Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh : mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, dsb.
Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
·       Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tahun masuk = 2013
·       Atribut komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.  

c.      Kerelasian antar entitas (Entity Relationship)
Mendefiniskan hubungan antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi mejadi 3 sebagai berikut :
1.     Kerelasian jenis satu ke satu (one to one), kerelasian terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.



Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.

2.     Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
·       Satu ke banyak (one to many)
Dimana satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.




·       Banyak ke satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.




3.     Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.



Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.



2.     Langkah-langkah Membuat ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
·       Identifikasikan setiap entitas yang terlibat.
·       Lengkapi masing-masing entitas dengan atribut yang sesuai.
·       Tentukan primari key dari masing-masing entitas.
·       Identifikasikan setiap kerelasian berikut jenisnya yag terjadi di antara entitas dengan membuat tabel daftar kerelasian antar entitas.
·       Gambarkan simbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan.
·       Cek ER_Diagram yang terbenuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelengkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar entitas.




POKOK BAHASAN 2

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)


Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai structured query language (SQL) yang pembahasannya meliputi definisi dan representasi sql, elemen-elemen pada sql serta penerapan operasi elemen sql pada MySQL. Sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a.         Menjelaskan definisi dan representasi SQL.
b.        Mengetahui elemen-elemen pada SQL.
c.         Memahami fungsi-fungsi dan operator dalam SQL.
d.        Mengetahui cara menginstal MySQL pada sistem operasi Windows

A.  SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali ditererapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada sebagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MySQL, dan Informix.

B.  Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a.       Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pernyataan SQL
Pernyataan
Keterangan
CREATE
Menciptakan basis data, tabel atau indeks
ALTER
Mengubah struktur tabel
DROP
Menghapus basis data, tabel atau indeks
COMMIT
Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data
ROLLBACK
Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal dilaksanakan
INSERT
Menambahkan sebuah baris pada tabel
UPDATE
Mengubah nilai pada sebuah baris
SELECT
Memilih baris dan kolom pada tabel
DELETE
Menghapus baris pada tabel
GRANT
Menugaskan hak terhadap basis data kepada penguna atau grup pengguna
REVOKE
Membatalkan hak tetrhadap basis data

Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing yaitu :
1. Data Definition Language (DLL) : digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
2. Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE
3. Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.

b. Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :

Tabel 2.2 Tipe data untuk numerik
Tipe
Keterangan
Range Nilai
TINYINT
Nilai integer yang sangat kecil
Signed : -128 s.d. 127
Unsigned : 0 s.d. 255
SMALLINT
Nilai integer yang kecil
Signed : -32768 s.d.32767
Unsigned : 0 s.d. 65535
MEDIUMINT
Integer dengan nilai medium
Signed : -8388608 s.d. 8388607
Unsigned : 0 s.d. 16777215
INT
Integer dengan nilai standar
Signed : -2147483648 s.d. 2147483647
Unsigned : 0 s.d. 4294967295
BIGINT
Integer dengan nilai besar
Signed : -9223372036854775808 s.d 9223372036854775807
Unsigned : 0 s.d. 18446744073709551615
FLOAT
Bilangan desimal dengan single-precission
Minimum ± 1.175494351e-38
Maksimum ± 3.402823466e+38
DOUBLE
Bilangan desimal dengan double-precission
Minimum ± 2.220573858507201-308
Maksimum ± 1.7976931348623457e+308
DECIMAL (M, D)
Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah jumlah digit yang disimpan dalam suatu kolom, N adalah jumlah digit dibelakang koma
Tergantung nilai pada M dan D



































Keterangan :
Signed dan Unsigned adalah atribut untuk tipe data numerik
-          Signed : data yang disimpan dalam suatu kolom dapat berupa data negatif dan positif.
-          Unsigned : digunakan agar data yang dimasukkan bukan data negatif (>=0). Tipe data float tidak dapat dinyatakan dengan unsigned.

Tabel 2.3 Tipe data string atau karakter
Tipe
Keterangan
Ukuran Maksimum
CHAR(n)
String karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n
1 M byte
VARCHAR(n)
String karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n
1 M byte
TINYBLOB
BLOB(Binary Large Object) yang sangat kecil
2 -1 byte
BLOB
BLOB berukuran kecil
2 -1 byte
MEDIUMBLOB
BLOB berukuran sedang
2 -1 byte
LONGBLOB
BLOB berukuran besar
2 -1 byte
TINYTEXT
String teks yang sangat kecil
2 -1 byte
TEXT
String teks berukuran kecil
2 -1 byte
MEDIUMTEXT
String teks berukuran medium(sedang)
2 -1 byte
LONGTEXT
String teks berukuran besar
2 -1byte
ENUM
Enumerasi, kolom dapat diisi dengan satu member enumerasi
65535 anggota
SET
Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan
64 anggota himpunan


Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam
Tipe
Range
Format
DATE
“1000-01-01” s.d. “9999-12-31”
“0000-00-00”
TIME
“-832:59:59” s.d. “838:59:59”
“00:00:00”
DATETIME
“1000-01-01 00:00:00” s.d. “9999-12-31 23:59:59”
“0000-00-00 00:00:00”

c.      Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering dipakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1.      Konstanta bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2.      Konstanta bertipe karakter : ‘Teknik Informatika’
Keterangan:
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.

d.       Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :

Tabel 2.5 Simbol Ekspresi Aritmatika
Simbol
Keterangan
*
Perkalian
/
Pembagian
+
Penjumlahan
-
Pengurangan
%
Sisa pembagian

e.        Operator Relasi
Merupakan operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan criteria tertentu.



Simbol-Simbol yang dapat digunakan pada operator relasi :
Table 2.6 Simbol Operator Relasi
Simbol
Keterangan
=
Sama dengan
> 
Lebih besar
< 
Lebih kecil
>=
Lebih besar atau sama dengan
<=
Lebih kecil atau sama dengan
<> 
Tidak sama dengan

f. Operator Logika
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT
Table 2.7 Operator Logika
Simbol
Keterangan
NOT atau!
Sebagai negasi atau pembalik nilai
OR atau ||
Atau
AND atau &&
Dan

g. Operator Pembanding
Table 2.8 Operator Pembanding
Simbol
Keterangan
IS NOT NULL
Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null)
IS NULL
Apakah sebuah nilai adalah kosong (null)
BETWEEN
Apakah suatu nilai di antara dua batasan nilai
IN
Apakah suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada
NOT IN
Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada
LIKE
Apakah suatu nilai sesuai dengan criteria tertentu
NOT LIKE
Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu

h.        Anggrate Function (Fungsi Agregat)
          Fungsi adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi                        agregat  adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan                 summary, fungsi statistic standar yang dikenakan pada suatu table atau query.
1.      SUM (ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mendapat nilai total dari suatu kolom pada suatu table.
2.      AVG (ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari suatu table atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numeric.
3.      COUNT (x)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dalam suatu kolom dari suatu table. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
4.      MAX (ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu table kolom yang dicari nilai terbesarnyamemiliki tipe data numeric


5.      MIN (ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu table kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.

       65 MySQL (My Structured Query Languange)
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah license GPL (General Public License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL tetapi harus bersifat open source. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Languange)
Kelebihan MySQL dalam mengelolah data adalah :
·         Kecepatan, MySQL mempunyai kecepatan paling baik disbanding RDBMS lainnya.
·         Mudah di gunakan, perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relative mudah diingat dan diimplementasikan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa standar database.
·         Open source, MySQL sudah menggunakan konsep open source, artinya siapa pun dapat ikut dalam mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya dipublikasikan kepada pemakai.
·         Kapabilitas, MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50 juta record, 60.000 table dan 5.000.000.000 juta baris.
·         Biaya murah, pemakai dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal selama mengikuti konsep open source.
·         Keamanaan, MySQL menerapkan sistem keamanaan dan hak akses secara bertingkat, termasuk dukungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data.
·         Lintas platform, MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi diantaranya yaitu Linux, Windows, FreeBSD, Novel Netware, Sun Solaris, SCO Open Unix dan IBM’s AIX.

1.      Instalasi MySQL-.0.22-WIN32 :
1.Jalankan file setup mysql, yaitu MySQL-.0.22-WIN32.exe maka akan muncul dialog instalasi sebagai berikut 
2.  Pilih tombol Next kemudian muncul kotak dialog.
3.  Pilih Custom, kemudian pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog fitur program.
4. Klik tanda silang pada Developer Components, kemudian pilih This feature will be installed on local hard drive.
5. Kemudian pilih tombol Change…, pada folder name ubah menjadi c:/mysql.
6. Pilih Ok, kemudian pilih tombol Next, dan pilih tombol Install, maka proses instalasi dimulai.

7. Berikutnya muncul dialog account, pilih skip sign-up dan klik tombol Next maka akan muncul kotak dialog.
8.  Klik tombol finish dan tombol Next maka akan muncul kotak dialog.
9. Pilih Standart Configuration dan klik tombol Next

10. Pilih tombol Next. Kemudian muncul gambar. masukkan password yang diinginkan pada kotak isian Ne Root Password dan Confirm berikut ini untuk Securitas, misalnya umsida. Klik tombol Next.

11.  Klik tombol Execute sebagai tahap akhir. 
12.  Klik Finish

b.   Melakukan Koneksi ke MySQL :
Cara 1 :
1.      Melalui DOS Prompt, masuk kedirektori utama MySQL dengan cara sebagai berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\>Users\Dony>cd..
C:\Users>cd..
C:\>cd xampp\mysql\bin
C:\xampp\mysql\bin

2.      Setelah itu ketikkan perintah berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\xampp\mysql\bin>mysql –u root -p


POKOK BAHASAN 3
DATA DEFINITION LANGUAGE(DDL)

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai data definition language pada SQL, dimana DDL digunakan untuk memanipulasi data dalam basis dataSetelah memepelajari materi ini  diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1.    Mahasiswa mampu memahami dan membuat basis data.
2.    Mahasiswa mampu memahami dan membuat tabel dari basis data.
3.    Mahasiswa mampu mengelolah dan memanipulasi basis data dan tabel-tabelnya.

A.  Data Definition Language (DLL)
            DLL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka data dan objek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batsan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
Tabel 3.1 Perintah-perintah dalam DLL
Perintah
Keterangan
Create Database
Membuat basis data
Drop Database
Menghapus basis data
Create Table
Membuat tabel
Alter Table
Mengubah atau menyisipkan kolom pada tabel
Drop Table
Menghapus tabel dari basis data
Create Index
Membuat index
Drop Index
Menghapus index

B.     Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definition Language :
a.      Membuat Database
                        Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana:
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MYSQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan.
Mysql> create database perpustakaan;
b.      Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di Mysql dapatmenggunakan perintah
SHOW DATABASE;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data:
Mysql> show databases;

c.       Menghapus database
Untuk melakukan penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan:
Mysql> drop database perpustakaan;

d.      Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
Karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat kembali database perpustakaan. Kemudian aktifkan aktifkan database tersebut dengan perintah :
Mysql> use perpustakaan;
e. Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma(,).
Syntax tambahan :
untuk melihat hasil dari pembuatan tabel yang anda lakukan dapat digunakan perintah:
Mysql> SHOW TABLES;

Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh:
Mysql> desc nama tabel anda;

f.        Mendefinisikan null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identifikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));

a.   Mendefinisikan Nilai Barang Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai);
Dimana nilai adalah default dari atribut tersebut.

b.   Menentukan kunci primer(Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua jeis basis dat (row) dalam tabel secara unik. Key didalam database berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel lain.
Primary key adalah suatu atribut atau set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini adalah syntax untuk membuat primary key Field1.
Cara 1 :
CREATE TABLE namatable(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2 ([lebar]) );
Cara 2 :
CREATE TABLE namatable(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY (field1));
Cara 3 :
ALTER TABLE namatable ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
Brikut ini perintah untuk membuat tabel pengarang dengan atribut kode_pengarang tipe datanya varchar(5), nam_pengrang tipe datanya varchar(15) dengan mendefinisikan nilai not null dan primary key untuk atribut kode_pengarang :

c.       Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatable DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara2 :Jika primary  key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatable DROP PRIMARY KEY;
Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel buku :
Mysql> alter table pengarang drop primary key ;

d.      Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah salah satu set atribut atau set atribut sebagai key penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key berhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut disebut sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatable
(
Field 1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN KEY (field2) REFERENCSE namatabel induk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION
(
Atau
ALTER TABLE nama tabel ADD CONSTRAINT nama constraint FOREIGN KEY (namafiled) REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;

e.       Menghapus Foreign Key
Foreign Key yang sudah dibuat dapat dihapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Berikut ini perintah untuk menghapus foreign key pada tabel buku :
Mysql> alter table buku drop foreign key fk;
  
f.        Mengubah Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strukturnya sperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.

ü  Menambah Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
Nama tabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama atribut yang akan ditambahkan. Berikut ini perintah untuk menambah atribut keterangan dengan tipe data varchar (25) kedalam tabel buku :
Mysql>alter table buku add keterangan varchar (25);


ü  Mengubah Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana :
Namatabel nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field adalah atribut yang akan diubah ole tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar atribut yang berbeda. Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk atribut keterangan dengan char (20) :
Mysql> alter table buku modify column keterangan char (20) ;

ü  Mengubah Nama Atribut Field Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable CHANGE COLUMN namalamafield namabaru field tipedatanya;
Dimana :
Namatabel adalah nama tabel yanga akan dirubah nama atributnya, namafield adalah atribut yang akan diganti namnya, namabarufield adalah nama baru atribut, tipe datanya adalah tipe data atribut tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama atribut keterangan menjadi ket :
Mysql> alter table buku change column keterangan ket char (20);


ü  Menghapus Atribut (Field) Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable DROP COLUMN namakolom;
Berikut ini untuk menghapus atribut ket pada tabel buku :
Mysql> alter table buku drop ket;

g.      Menghapus Tabel
Tabel sudah dibuat dapat dihapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :
DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan nama tabel, berikut ini perintah untuk menghaous tabel dengan nama pengarang :

















Mysql> drop table buku;

POKOK BAHASAN 4
DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai data manipulation language (DML), dimana   data pada basis data dapat di kelolah dan dimanipulasi dengan menggunakan perintah insert, select, update dan delete. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.    
A.Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain perintah untuk memilih data (query), menyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.
Bentuk manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
1.      Melakukan pencarian kembali data lama
2.      Penyisipan data baru kedalam tabel
3.      Penghapusan data
4.      Pengubahan data
5.      Menampilkan data dengan kriteria tertentu
6.      Menampilkan data secara terurut
DML menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.      Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III, FoxBase.
2.      Non Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa non prosedural adalah SQL(Struktur Query Language) atau Query By Example (QBE).

B. Perintah DML sebagai berikut :
a. INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambahkan baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Cara 2 :
Menambahkan baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO namatabel (kolom,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

b. UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolompada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data senagai berikut ;
Msql> select * from buku;
Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’;
Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data’;
Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku menjadi Basis Data Terpadu dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :
Mysql> update buku set  judul_buku=’Basis Data Terpadu’ where kode_buku=’B001’;

c. SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel lainnya.

1    1) Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk(*)
     Syntax : SELECT *FROM namatabel;

2) Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;

3) Menampilkan data dengan kondisi data tertetntu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut iniperintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :

Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), <> (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE. Berikut data yang ada pada tabel pengarang :

4)Memberikan nama lain pada kolom
Syntax :
SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;

5) Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;

6) Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;

7) Operator comparison ANY dan ALL
a.       Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan THRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai THRUE. Ilustrasinya :
  Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ...,Gn, maka kondisi diatas identik dengan:
  (gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn)
Contoh : perintah untuk menampilkan semua data pengarang yang harga bukunya bukan yang terkecil :
Msql> select * from buku where harga > ANY (select kode_pengarang from pengarang);
b.      Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan nilai THRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan nilai THRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
Contoh : perintah untuk menampilkan data pengarang yang harganya paling tinggi:
Mysql> select * from buku where harga >= ALL (select kode_pengarang from pengarang);
8) Aggregate Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a. COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah baris kolom kode_buku pada tabel buku :
Mysql> select count(kode_buku) from buku;
b. SUM
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel pengarang :
Mysql> select sum(harga) from buku;
c. AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung rat-rata dari kolom harga pada tabel pengarang :
Msysql> select avg(harga) from buku;
d. MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel  buku :
Mysql> select min(harga) from buku;
e. MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom harga pada tabel buku :
Mysql> select max(harga) from buku;
9) SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel buku dengan data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;
Akan ditampilkan kolomTahun_masuk dan digabungkan dengan SUM(jml_buku) yang dikelompokkan berdasarkan kolomtahun_masuk pada tabel buku :
Mysql> select sum(harga) from buku group by tahun_terbit;
Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan data hanya kolom tahun_masuk yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk, dimana jumlah buku berdasarkan kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel buku :
Mysql> select kode_pengarang from buku group by kode_pengarang having count(kode_buku) >1;
10) ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutkan data buku berdasarkan kolom judul :
Mysql> select *from buku order by judul;
Atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menarik)
Mysql> select *from buku order by judul_buku asc;
Atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun).
Mysql>select *from buku order by judul_buku desc;
d. DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, barsi dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :
DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk menghapus baris pada buku dengan data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;
Contoh 1 : jika ingin menghapus seluruh baris pada tabel pengarang :
Mysql> delete from buku;
Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘B001’ pada kolom kode_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :
Mysql> delete from buku where  kode_buku=’B001’;
Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘Basis Data Terpadu’ pada kolom judul_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :
Mysql> delete from buku where judul_buku=’Basis Data Terpadu’;



POKOK BAHASAN 5
QUERY DAN VIEW

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai query dan view dalam basis data. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.      Mengolah data dengan kriteria tertentu
2.      Mengolah data dari beberapa tabel
3.      Memahami dan membuat view
4.      Dapat memenggil data melalui view
5.      Merubah definisi view
6.      Insert, Update dan Delete data melalui view
7.      Menghapus (drop) view

A.    Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkab beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.
1.      Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a.       Setiap field disebutkan bersama dengan tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel buku.
b.      Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FORM, dengan pemisah koma (,). Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi prose query.
Contoh : FROM buku, anggota.
c.       Kondisi dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis jjoin yang tercipta.
2.      Jenis-jenis join pada query :
a.       Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang dilakukan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
Contoh :
Select *from buku CROSS JOIN bagian LIMIT 5;
b.      Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat yang dibelakang on (tidak boeh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan dat dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel pengarang da buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :
Mysql> select * from pengarang join buku on (pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
c.       Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE.
Contoh :
SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku.kode_pengarang=pengarang.kode_pengarang;
d.      Operator Self Join
Self_join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang
sama. Untuk melakukan penggabungan Self_join menggunakan alias.
Contoh :
SELECT a.kode_buku, b.judul_buku FROM buku a, buku b where a.harga=’25000’ AND a.harga=’25000’;
e.       Operator Natural Join
Operasi ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Contoh :
SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang.
Natural join dibedakan menjadi  2 yaitu :
·         Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannnya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya dengan nilai NULL.
Mysql> select *from pengarang natural left join buku;
·         Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasngannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari tabel sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Mysql> select *from pengaranag natural right join buku;
3.      UNION, INTERSECT dan EXCEPT
1.      UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbitan 2003 dan 2004 :
Mysql> select tahun_terbit,judul from buku where tahun_terbit=’2004’ union > select tahun_terbit from buku where tahun_terbit=’2005’;
Perintah diatas identik dengan :
Mysql> select tahun_terbit,judul from buku where tahun_terbit=’2004’ or tahun_terbit=’2005’;
2.      INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun senagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.
3.      EXCEPT / Set Difference
EXECPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang diampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdpat pada hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM nama tabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun senagai gantinya dapat menggunakan operator  NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.
4.      Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOY EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query diatasnya. Subquery terletak didalam klausa WHERE atau HAVING pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan ole query.
Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana pada kolm kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :
Mysql> select * from pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang from buku);
atau menggunakan EXISTS
Mysql> select * from pengarang where exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
Pada contoh diatas :
SELECT kode_pengarang FROM buku
Disebut subquery, sedangkan :
SELECT * from pengarang
Berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdpat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis tabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN :
Mysql> select * from pengarang where kode_pengarang not in (select kode_pengarang from buku);
Atau menggunakan NOT  EXISTS
Mysql> select*from pengarang where not exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
B.     VIEW
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :
CREATE
[OR REPLACE]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select_statement
Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.
C.    PENGGUNAAN VIEW
1.      View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antar tabel “buku” dan “penerbit” untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama “view_buku”. Perintahnya adlah sebagai berikut :
Mysql > CREATE VIEW view_buku
            > AS
            > SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,
            > a.tahun_terbit, b.nama_penerbit
            > FROM
            > buku a JOIN penerbit b;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = ‘view_buku’;
Lihat hasil query view_buku :
SELECT * FROM view_buku;
2.      View dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi antara table “buku”, “anggota” dan “peminjaman” untuk menampilkan data peminjaman buku dari databse perpustakaan dengan nama “view_peminjaman”. Perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql> CREATE VIEW view_peminjaman
Ø  As
Ø  Select a.id_pinjam, b.kode_buku, b.judul_buku,
Ø  C.kode_anggota, c.nama_anggota, a.tgl_pinjam,
Ø  A.tgl_kembali FROM peminjaman a, buku b,
Ø  Anggota c where a.kode_buku=b.kode_buku and
Ø  A.kode_anggota=c.kode_anggota;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
SELECT * FROM information_schema.views where table_name = ‘view_peminjaman’;
Lihat hasil query view view_peminjaman :
SELECT * FROM view_peminjaman;
    
POKOK BAHASAN 6
DATA CONTROL LANGUAGE(DCL)/ HAK AKSES USER

Pada poko bahasan ini akan dibahas mengenai manajemen hak akses user terhadap basis data. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a.       Mengetahui dan memahami hak akses di basis data
b.      Mengetahui dan memahami pengaturan hak akses user
c.       Memahami dan menerapkan batasan-batasan hak akses user

A.    Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.
Macam-macam perintah ang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER DAN DROP.
B.     Mengatur Hak Akses
Untuk MySQL versi 3.22 keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1.      Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :
GRANT jenis_akses (‘’nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY “nama_password” [WITH GRANT pilihan _akses]
Atau
GRANT hak_alses ON namatabel TO pemakai;
Dimana :
· Hak_akses merupakan akses yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma(,)
· Namatabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur
· Pemakai, nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan memisahkan tanda koma(,)
Contoh :
Misalkan kita sebagai adnministrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur hak akses para pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna dony dan edi(sebagai user).
GRANT SELECT ON buku TO dony;
Perintah diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada user dony sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk melakukan prose query pada tabel buku.
Hak akses lebih dari satu :
GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO dony, edi;
2.      Perintah REVOKE
-          Revoke select on buku from siska;
-          Revoke select, insert, update, delete on buku from siska, edi;
C.    Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamnan data.
Contoh :
Administrator akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query table buku untuk field tertentu saja. Perintahnya :
GRANT SELECT, UPDATE (kode_buku,judul_buku,tahun_terbit) ON buku TO edi;
Dari perintah diatas user hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu kode_buku,judul_buku,tahun_terbit).
D.    Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILLEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
Grant all privileges on buku to siska;
Atau menggunakan
GRANT ALL ON buku to siska;
E.     Hak Akses Kepada Public
Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. Contoh :
GRANT SELECT, INSERT ON buku to public;
F.     Pencabutan Hak Akses
1.      Pencabutan Hak Akses Sementara
Untuk melakukan pencabutan atau pencabutan hak akses user menggunakan perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :
REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
Atau
REVOKE hak_akses ON namatable FROM nam_user;
Contoh
Administratot ingin mencabut hak akses user siska, maka perintahnya :
REVOKE SELECT ON buku FROM siska;
Atau
REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM edi;
2.      Perintah Delete
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.








Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Fakultas UMSIDA

Komentar